Laman

ESYAKU Tips Kesehatan

Temukan informasi kesehatan terbaru mengenai tips kesehatan, tips kebugaran, keluarga sehat, kesehatan anak dan bayi, macam-macam makanan sehat, berbagai penyakit dan cara mengatasinya.

Jumat, 23 Mei 2014

Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG

Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG - Hallo sahabat ESYAKU ESYAKU Tips Kesehatan, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel News, Artikel Penyakit, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG
link : Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG

Baca juga


Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG

ESYAKU Tips Kesehatan | Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG - Pengobatan merupakan cara yang di gunakan untuk mengurangi rasa sakit, menghilangkan virus penyakit, dan membuat tubuh kita sehat kembali seperti sedia kala di aktivitas sehari-hari. Untuk mencegahnya penyakit dan virus penyakit yang berkembang biak dalam tubuh biasanya dilakukan monitoring dengan konsultasi kepada dokter.

Ada halnya pencegahan virus dan penyakit sekarang-sekarang di lakukan dari masa kecil ataupun pada waktu balita oleh orang tuanya yang disebut dengan imunisasi. Imunisasi dari bayi yang dilakukan biasanya mencegah anak terhadap polio.

Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine), merupakan imunisasi menggunakan obat yang di namai dengan BCG dimana vaksin ini adalah untuk pencegahan tuberkulosis berkelanjutan, sehingga bisa menyelamatkan orang yeng terkena TB tersebut.
tuberculosis vaccine pictures

Mengenai BCG

Bacille Calmette-Guérin (BCG) adalah vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis (Mycobacterium bovis) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun. Vaksin BCG 80% efektif dapat mencegah selama 15 tahun, tetapi efeknya bervariasi tergantung kepada kondisi geografis.

Dokter Albert Calmette dan seorang peneliti bernama Camille Guerin, berhasil menemukan vaksin untuk mencegah penyakit TBC, yang dinamakan vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG. Penelitian mereka untuk menemukan vaksin ini telah dimulai sejak tahun 1906, ketika Guerin menemukan bahwa ketahanan terhadap penyakit TBC berkaitan dengan adanya virus tubercle bacili yang hidup di dalam darah.

Pada 1921, mereka berhasil mengembangkan jenis basil yang tidak brbahaya bagi manusia, setelah ditemukan vaksin ini mereka ujicobakan kepada bayi-bayi di Paris. Namun, pada 1930, program vaksinasi BCG sempat menimbulkan bencana dengan meninggalnya sejumlah bayi di Jerman akibat TBC, justru setelah mereka divaksin.

Pada 1950, University Illinois di Amerika Serikat mendapat lisensi untuk memproduksi vaksin ini dan menjualnya di AS. Namun, karena masih kuatnya penentangan masyarakat AS, vaksin ini tidak digunakan secara rutin.

tuberculosis vaccine pictures

Vaksin Tuberkulosis

Vaksin merupakan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan (bakteri, virus, atau riketsia) yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit yang menular. Vaksin BCG merupakan suatu attenuated vaksin1 yang mengandung kultur strain Mycobacterium bovis dan digunakan sebagai agen imunisasi aktif terhadap TBC dan telah digunakan sejak tahun 1921. Walaupun telah digunakan sejak lama, akan tetapi efikasinya menunjukkan hasil yang bervariasi yaitu antara 0 – 80% di seluruh dunia. Vaksin BCG secara signifikan mengurangi resiko terjadinya active tuberculosis dan kematian. Efikasi dari vaksin tergantung pada beberapa faktor termasuk diantaranya umur, cara/teknik vaksinasi, jalur vaksinasi, dan beberapa dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Vaksin BCG sebaiknya digunakan pada infants, dan anak-anak yang hasil uji tuberculinnya negatif dan yang berada dalam lingkungan orang dewasa dengan kondisi terinfeksi TBC dan tidak menerima terapi atau menerima terapi tetapi resisten terhadap isoniazid atau rifampin. Selain itu, vaksin BCG juga harus diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja di lingkungan dengan pasien infeksi TBC tinggi. Sebelum dilakukan pemberian vaksin BCG (selain bayi sampai dengan usia 3 bulan) setiap pasien harus terlebih dahulu menjalani skin test. Vaksin BCG tidak diindikasikan untuk pasien yang hasil uji tuberculinnya posistif atau telah menderita active tuberculosis, karena pemberian vaksin BCG tidak memiliki efek untuk pasien yang telah terinfeksi TBC.

Vaksin BCG merupakan serbuk yang dikering-bekukan untuk injeksi berupa suspensi. Sebelum digunakan serbuk vaksin BCG harus dilarutkan dalam pelarut khusus yang telah disediakan secara terpisah. Penyimpanan sediaan vaksin BCG diletakkan pada ruang atau tempat bersuhu 2 – 8oC serta terlindung dari cahaya. Pemberian vaksin BCG biasanya dilakukan secara injeksi intradermal/intrakutan (tidak secara subkutan) pada lengan bagian atas atau injeksi perkutan sebagai alternatif bagi bayi usia muda yang mungkin sulit menerima injeksi intradermal. Dosis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Untuk infants atau anak-anak kurang dari 12 bulan diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,05ml (0,05mg).

2. Untuk anak-anak di atas 12 bulan dan dewasa diberikan 1 dosis vaksin BCG sebanyak 0,1 ml (0,1mg).

Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat bertahan untuk 10 – 15 tahun. Sehingga re-vaksinasi pada anak-anak umumnya dilakukan pada usia 12 -15 tahun.

Vaksin BCG dikontra-indikasikan untuk pasien yang mengalami gangguan pada kulit seperti atopic dermatitis, serta baru saja menerima vaksinasi lain (perlu ada interval waktu setidaknya 3 minggu). Vaksin BCG juga tidak diberikan untuk :

1. Pasien dengan gangguan imunitas (immunosuppressed) seperti pasien HIV, pasien yang mengkonsumsi obat-obat                 kortikosteroid (immunosuppressan), atau baru saja menerima transplantasi organ.

2. Wanita hamil dan menyusui, walaupun belum ada data yang menunjukkan efek bahaya dari pemberian vaksin BCG             terhadap wanita hamil dan menyusui.

Beberapa adverse reaction yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin BCG antara lain:

    Nyeri pada tempat injeksi, terjadi ulcer atau keloid karena kesalahan pada saat injeksi.
    Kelebihan dosis dan pemberian vaksin pada pasien dengan tuberculin positif.
    Sakit kepala, demam, dan timbul reaksi alergi

Beberapa contoh vaksin BCG yang tersedia di Indonesia adalah : Vaksin BCG kering (Bio Farma) dan BCG Vaccine SSI (Statent Serum Institut – Denmark).

Attenuated vaksin : vaksin yang disiapkan dari mikroorganisme atau virus hidup yang dibiakkan di bawah kondisi yang         tidak sesuai agar kehilangan virulensinya tetapi tetap mempunyai kemampuan untuk menginduksi kekebalan.

Vaksin sangat di butuhkan untuk mencegah penderita penyakit-penyakit tertentu agar bisa menyelamatkan nyawanya dari virus yang mengerogoti tubuh pasien. Terimakasih telah membaca ESYAKU mengenai Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG.

Baca juga :
Fakta Tuberkulosis
Gejala Tuberkulosis
Apa Itu Tes Mantoux ?


Demikianlah Artikel Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG

Sekianlah artikel Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Vaksin Tuberkulosis (tuberculosis vaccine) dengan BCG dengan alamat link https://esyaku.blogspot.com/2014/05/vaksin-tuberkulosis-tuberculosis.html

Terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel di ESYAKU Tips Kesehatan, silahkan beri komentar untuk menjadikan blog ini tetap maju dan semakin berkualitas.

Back To Top